Apakah Anda menyerah pada hipnosis?

Pin
Send
Share
Send

Para ilmuwan telah menemukan jawaban untuk pertanyaan mengapa beberapa orang tidak dapat dihipnotis.

Otak orang-orang yang tidak dapat dihipnotis berbeda dari otak orang-orang yang mudah jatuh dalam trance.

Kesimpulan ini dicapai oleh para peneliti dari School of Medicine di Stanford University. Menggunakan MRI, mereka mempelajari aktivitas dalam tiga sistem otak fungsional yang berbeda pada 12 sukarelawan dewasa yang mudah dihipnotis dan 12 lainnya yang tidak meresponsnya.

Sistem otak ini adalah: sistem default, digunakan ketika otak tidak aktif, sistem eksekutif yang terlibat dalam pengambilan keputusan, dan sistem signifikansi, yang memberi otak kemampuan untuk menyoroti hal utama.

Pemindaian otak menunjukkan bahwa pada kedua kelompok sistem default aktif, tetapi pada orang yang mudah hipnosis, ada banyak aktivitas dalam sistem eksekutif dan sistem signifikansi otak.

Hipnosis, yang berhasil digunakan ketika otak membutuhkan bantuan dalam mengendalikan sensasi dan perilaku, dapat digunakan, menurut penulis penelitian ini, untuk mengobati rasa sakit, fobia, stres, dan kecemasan.

"Sampai sekarang, belum ada yang mengidentifikasi fitur otak yang membuatnya rentan terhadap hipnosis, dan kami berada di ambang penemuan itu," kata penulis penelitian senior Dr. David Spiegel, profesor psikiatri dan ilmu perilaku.

Penemuan semacam itu akan menjelaskan cara kerja hipnosis dan bagaimana hipnosis paling efektif digunakan untuk merawat pasien.

Menurut para peneliti, sekitar 25% orang tidak dapat dihipnotis.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: KulWAT hypnoparenting #4 Mengenal Hypnosis (Juli 2024).