Kurang tidur berdampak negatif pada hubungan pribadi

Pin
Send
Share
Send

Kunci untuk hubungan panjang, bahagia dan sehat adalah memiliki cukup tidur, para peneliti di University of California, Berkeley menemukan.

Psikolog Ami Gordon dan rekan-rekannya menemukan bahwa pasangan romantis yang mengantuk merasa terlalu lelah untuk mengatakan "terima kasih" satu sama lain, akibatnya mereka menerima begitu saja.

"Tidur yang tidak memadai dapat membuat kita lebih egois, kita mulai menempatkan kebutuhan kita sendiri di atas kebutuhan pasangan kita," kata Gordon. "Bahkan jika kamu cukup tidur seperti bayi, tetapi pasanganmu tidak cukup tidur, kamu berdua akan menggerutu."

Bagi banyak pasangan, ranjang dapat berubah menjadi medan perang karena salah satu dari mereka mendengkur keras, menarik selimut, mengetuk keyboard laptop, dan pada saat itu pasangan lain melemparkan dan membalikkan badan. "

Para peneliti melakukan dua percobaan, yang masing-masing melibatkan lebih dari 60 pasangan usia yang berbeda. Eksperimen pertama adalah bahwa setiap peserta membuat jurnal tidur, dan juga menganalisis bagaimana kualitas tidur malam memengaruhi penilaian mereka pada semester kedua. Selama percobaan kedua, pasangan diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas bermasalah, dan orang yang tidak tidur nyenyak malam sebelumnya menunjukkan kurang penghargaan untuk pasangannya.

Para ilmuwan ingin menunjukkan bahwa pengalaman tidur yang buruk setiap hari memengaruhi perasaan syukur secara negatif terhadap orang lain. Dan perasaan ini sangat penting, karena membantu membentuk dan menjaga ikatan sosial yang erat. Mimpi buruk bukan hanya apa yang kita alami dalam kesendirian. Itu mempengaruhi interaksi kita dengan orang lain.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: 7 TIPS AGAR PRODUKTIF. LOMA FILMS (Juli 2024).