Ilmuwan: pasangan sering berganti pasangan pada hari Rabu

Pin
Send
Share
Send

Gairah menemani seseorang sepanjang hidup. Haus akan cinta dan kepuasan seksual mendorong orang untuk mencari petualangan cinta. Pria dan wanita mulai mengubah pasangannya di bawah pengaruh permintaan bawah sadar. Mereka berusaha mengisi kekosongan spiritual dengan perselingkuhan lain, yang untuk sementara waktu menghidupkan kembali perasaan yang sudah punah.

Alasan perzinahan mencurahkan banyak penelitian. Pada saat ini, para ilmuwan menetapkan tujuan yang berbeda dan memutuskan untuk mencari tahu apakah ada pola pengkhianatan dan pada siang hari ketika suami atau istri memiliki keinginan untuk "pergi ke kiri."

Situs kencan internasional yang populer dibawa ke penelitian anonim. Ikut serta dalam survei bisa siapa saja yang telah mencapai usia mayoritas. Tetapi percobaan itu memiliki satu prasyarat: fakta bahwa responden memiliki cap di paspor tentang pernikahan.

Para peneliti menganalisis 172.000 kuesioner dan menemukan bahwa pasangan lebih cenderung melakukan pengkhianatan pada hari Rabu. Tingkat pengkhianatan pada hari ini adalah 18%. Pada hari-hari lain, persentase yang jauh lebih kecil dari "perjalanan ke kiri" dicatat. Dan di akhir pekan, suami dan istri adalah lelaki keluarga yang paling "setia". Menurut peserta percobaan, pada hari Sabtu dan Minggu, mereka kira-kira memenuhi tugas perkawinan mereka dan menghabiskan akhir pekan bersama orang yang mereka cintai.

Mengapa pasangan memilih untuk mengubah lingkungan, para ilmuwan tidak dapat membenarkan argumen spesifik. Banyak pria dan wanita mengakui bahwa pertengahan minggu harus menggoda dengan nyaman. Ada keinginan untuk bertemu dan mendapatkan emosi baru.

Para ahli menemukan mengapa pria dan wanita dalam pernikahan setuju untuk berkhianat. Jawabannya ternyata sepele: ketidakpuasan dengan seks atau kurangnya seks. Ternyata setiap 10 pasangan mengabaikan hubungan intim dalam kehidupan keluarga.

Para ilmuwan mencatat bahwa perzinahan paling banyak terjadi di Amerika Serikat - 22%; diikuti oleh Inggris - 18%, diikuti oleh Prancis - 9%. Di Italia dan Brasil, angka ini hanya 8%.

Psikolog dan kandidat sains mengatakan: ketika seseorang mendapatkan kepuasan emosional dan seksual dalam pernikahan, dia tidak memiliki pemikiran untuk pergi ke kiri. Kebiasaan juga memainkan peran besar di sini, ketika seseorang tidak ingin menghabiskan waktu "berharga" sendiri untuk menghidupkan kembali hubungan yang memudar, tetapi menghancurkan kuil cinta dengan gairah yang cepat yang memberinya semangat dan perasaan baru.

Teks: Svetlana Ahi

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Ex Illuminati Druid on the Occult Power of Music w William Schnoebelen & David Carrico NYSTV (Juli 2024).