Lampu terang di malam hari dapat menyebabkan depresi

Pin
Send
Share
Send

Untuk sebagian besar sejarah dunia, orang terbangun dengan datangnya matahari dan tertidur dengan timbulnya kegelapan. Kemudian kami menemukan listrik dan mendapat kesempatan untuk mengembalikan hari hanya dengan sentuhan tombol pada fixture, juga hanya mengubahnya untuk malam itu. Tentu saja, sekarang hidup kita menjadi lebih nyaman, bagaimanapun, menurut sebuah studi yang dilakukan di Universitas Johns Hopkins di AS, skenario seperti itu dapat membawa kita banyak masalah yang lebih serius.

Salah satunya adalah depresi, yang ternyata, mampu berkembang tidak hanya karena kurang tidur, tetapi juga karena cahaya buatan yang kita lihat dalam kegelapan, berada di depan layar komputer, laptop, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya.

Sebagai kepala percobaan ilmiah yang ditujukan untuk mempelajari masalah ini, Profesor Samer Hattar, mengatakan bahwa setiap cahaya terang yang berasal dari buatan yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi manusia, terutama pada malam hari. Ini terjadi dengan meningkatkan kadar hormon khusus dalam tubuh kita yang bertanggung jawab untuk stres. Pada gilirannya, efek ini meningkatkan risiko keadaan depresi pada kita, mengurangi beberapa fungsi kognitif.

Adapun penelitian itu sendiri, maka sebagai subjek pengamatan, tikus dimasukkan ke dalamnya. "Faktanya adalah bahwa struktur mata dan, secara umum, fungsi tubuh hewan ini sebagian besar bertepatan dengan kerja tubuh manusia," jelas Profesor Hattar. Jadi, selama percobaan, para ilmuwan, di laboratorium, secara teratur mengekspos tikus ke cahaya terang dari berbagai peralatan listrik, secara berkala mematikannya, dan kemudian membawa mereka kembali ke kondisi kerja.

Pada tikus yang terus-menerus berada dalam kondisi seperti itu, segera ada semakin banyak tanda-tanda depresi yang diekspresikan dalam perilaku mereka. Jadi, tikus berangsur-angsur mulai menunjukkan keinginan yang lebih rendah terhadap makanan, benda-benda baru yang masuk ke dalam sel mereka mulai kehilangan aktivitas mereka, akibatnya mobilitas mereka berkurang seminimal mungkin, dan berlalunya tes-tes yang mereka kelola dalam hitungan detik sekarang mulai mengambil mereka jauh lebih lama dari sebelumnya.

Menurut Samer Hatter, kita masing-masing harus, bila memungkinkan, menghindari paparan cahaya terang setidaknya larut malam. Selain itu, selain depresi, pengaruhnya juga penuh dengan fakta bahwa seseorang dapat merusak kemampuan belajar dan ingatannya, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan di bidang ini.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: MANFAAT LUAR BIASA, Lampu Dimatikan Saat Tidur (Juli 2024).