Beralih jam ke waktu musim dingin mengancam kesehatan anak-anak

Pin
Send
Share
Send

Kemarin, jarum jam digerakkan mundur satu jam. Terlepas dari kenyamanan yang jelas, dokter tidak lelah berdebat tentang dampak perubahan ini pada tubuh manusia. Secara khusus, pertanyaan tentang bagaimana transisi ke waktu musim dingin mempengaruhi kondisi fisik anak-anak dibahas. Dipercayai bahwa pemanjangan buatan pada hari itu dapat meningkatkan risiko obesitas pada generasi muda.

Faktanya adalah bahwa ketika jam diterjemahkan, hari diperpanjang, dan waktu gelap datang lebih awal dari biasanya, yang mengarah pada fakta bahwa anak-anak mulai kurang di jalan. Sebaliknya, tercatat bahwa di musim panas, ketika malam panjang dan terang, aktivitas anak-anak meningkat 2 menit. Periode ini tampaknya tidak masuk akal, namun, hasil tes menunjukkan kepentingannya.

Sebuah penelitian dilakukan, yang melibatkan 23.000 anak berusia 2-16 tahun dari berbagai negara. Mereka semua dilengkapi dengan instrumen yang mengukur aktivitas dan jumlah gerakan.

Saat menganalisis hasil, panjang siang hari dan tingkat aktivitas diperhitungkan. Ternyata aktivitas fisik ringan anak-anak meningkat sebesar 15-20%. Dan pada hari-hari gelap itu turun secara signifikan. Para ilmuwan yakin bahwa karena transfer jam, anak-anak terpaksa tinggal di rumah, yang mengarah ke gaya hidup yang tidak aktif. Penentang teori ini berpendapat bahwa meningkatkan hari selama satu jam adalah baik, karena anak-anak dapat bangun di taman kanak-kanak dan sekolah ketika hari sudah terang.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Muhteşem Yüzyıl Kösem 38 Bölüm HD bahasa indonesia NAKJS (Mungkin 2024).