Kecanduan internet pada anak-anak: di mana garis antara norma dan kecanduan?

Pin
Send
Share
Send

Internet adalah bagian alami dari kehidupan anak-anak di mana informasi dikumpulkan, kontak sosial atau kegiatan rekreasi dilakukan. Namun, tetap online secara teratur dalam kasus terburuk juga dapat menyebabkan kecanduan internet. Sebuah studi baru-baru ini menemukan perilaku apa yang mengindikasikan ketergantungan anak pada internet.

Kapan internet menjadi masalah?

Dalam sebuah studi kesehatan, menjadi jelas bahwa penggunaan komputer yang banyak di banyak keluarga merupakan faktor risiko gangguan mental. Menurut asuransi kesehatan, setiap 5 anak bereaksi gelisah dan jengkel terhadap pembatasan online.

11% anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun sudah beberapa kali gagal mencoba mengendalikan penggunaan Internet. Sebuah studi tentang kecanduan internet pada anak-anak menunjukkan bahwa orang tua sering tidak memberi anak-anak aturan untuk menggunakan laptop.

Setiap 5 anak dengan batasan online suram atau jengkel

Dalam sebuah penelitian representatif yang dilakukan oleh Force Institute, total 1.000 ibu dan ayah diwawancarai. Mereka ditanya tentang penggunaan Internet oleh anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun. Selain durasi dan sifat penggunaan Internet, konsekuensi patologis yang mungkin pertama kali dipelajari.

Menurut hasil penelitian, anak-anak online lebih lama dari yang direncanakan. 22% anak-anak berusia antara 12 dan 17 tahun menunjukkan perilaku gelisah, berubah-ubah, atau mudah tersinggung jika dilarang. Sekitar 1/10 anak-anak menggunakan Internet untuk menghindari masalah sehari-hari.

Untuk 7% anak-anak, penggunaan Internet secara intensif membahayakan hubungan penting atau peluang pendidikan. Anak laki-laki menderita kecanduan internet dua kali lebih sering daripada perempuan.

Kecanduan internet adalah masalah global

Internet menawarkan peluang besar bagi anak-anak dan remaja, tetapi risikonya tidak boleh diremehkan. Menurut para ahli, hingga satu juta anak sudah online di Rusia. Mempromosikan literasi media awal adalah kunci penting untuk mencegah dampak buruk kesehatan dari penggunaan Internet.

Menurut penelitian, rata-rata, anak-anak di atas 12 mulai menggunakan Internet sendiri. Seringkali orang tua tidak memberikan aturan apa pun. Menurut informasi survei, 51% orang tua mengatakan mereka tidak memiliki aturan mengenai lamanya penggunaan Internet.

32% orang tua tidak memengaruhi konten yang dapat digunakan anak mereka di Internet. Menurut orang tua, rata-rata lama penggunaan pribadi Internet oleh anak-anak adalah sekitar 2,5 jam pada hari kerja reguler. Pada akhir pekan, jumlah jam di atas adalah 4 atau lebih.

1/5 anak laki-laki dan perempuan bahkan menghabiskan 6 jam atau lebih di depan komputer pada hari Sabtu atau Minggu. Anak laki-laki menghabiskan sebagian besar waktu mereka bermain game online, sementara anak perempuan menghabiskan waktu berbicara dengan teman sebaya mereka.

Tanda-tanda kecanduan internet: di mana perbatasan?

Para ahli memperingatkan bahwa orang tua harus mengetahui gejala kecanduan internet dan memonitor anak dengan cermat. Namun, transisi dari perilaku normal ke kecanduan seringkali sulit dikenali.

Karakteristik dan gejala yang menunjukkan kecanduan:

  • kehilangan kendali;
  • pengabaian hobi lain;
  • suasana hati yang buruk atau lekas marah ketika melarang Internet;
  • kurangnya minat lain.

Mengenai kecanduan internet, anak-anak yang terkena dampak tidak dapat lagi memengaruhi aktivitas online mereka. Menggunakan jaringan memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan mereka sehingga area kehidupan lainnya terpengaruh.

Kemungkinan konsekuensi negatifnya adalah, misalnya, kegagalan untuk belajar atau berkomunikasi. Kegagalan dalam perkawinan atau hubungan, pengabaian teman dan keluarga, atau kegiatan rekreasi lainnya juga dimungkinkan.


Jika Anda mengalami gejala kecanduan internet, disarankan untuk mencari nasihat yang berkualitas dari psikolog atau psikoterapis. Pada tahap awal, efek negatif dari kecanduan internet dalam bentuk bunuh diri, depresi atau kecemasan dapat dihindari.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Indonesian THRIVE: What On Earth Will It Take? (Juli 2024).