Cara mengajar anak untuk mengelola emosinya: rekomendasi untuk orang tua

Pin
Send
Share
Send

Banyak orang tua modern hanya menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, sehingga mereka memilih pra-taman kanak-kanak, sekolah, universitas dan lembaga pendidikan lainnya yang akan membantu mengembangkan kemampuan anak dan membuka semua aspek potensi dirinya. Seiring dengan mengkhawatirkan masa depan anak-anak mereka, orang tua sering mencoba melindungi mereka dari emosi negatif apa pun, tetapi lupa bahwa mereka tidak akan selalu bisa bersama anak-anak mereka dan memberi mereka perlindungan dari negativitas pada usia yang lebih tua.

Itulah mengapa penting untuk mengajar anak-anak tidak hanya bahasa dan matematika, tetapi juga fleksibilitas emosional, yang akan membantu mereka memecahkan masalah-masalah yang sulit seiring bertambahnya usia mereka.

Faktor-faktor berikut mempengaruhi efektivitas mengajar anak-anak bagaimana mengelola emosi mereka sendiri:
1. Contoh pribadi.
2. Ekspresi perasaan.
3. Dukungan.
4. Otonomi anak.
5. Sensitivitas orang tua.

Contoh pribadi

Anak-anak secara instan memahami informasi di sekitarnya, tetapi tidak tahu bagaimana menganalisisnya, sehingga mereka cenderung mengulangi semua yang mereka lihat. Ini tidak hanya berlaku untuk perbuatan baik atau buruk, tetapi juga manifestasi emosi. Orang tua harus mengendalikan emosinya sendiri dan dengan tenang merespons tindakan anak untuk menentukan penyebab perilakunya dan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Jangan menyangkal emosi buruk atau menyakitkan - Anda perlu menjelaskan kepada anak alasan untuk manifestasinya.

Ekspresi perasaan

Anak laki-laki tidak menangis - kepercayaan ini tertanam kuat dalam ingatan orang tua dan tidak ingin melepaskan konsep maskulinitas dan kekuatan mereka, tetapi itu hanya mengarah pada ketakutan anak-anak untuk menunjukkan kelemahan dalam bentuk emosi yang tidak menyenangkan bagi mereka. Juga, jangan meremehkan pentingnya kesedihan dan kekecewaan anak-anak. Bagi orang dewasa, situasinya mungkin kelihatan terlalu tidak signifikan untuk menjadi serius karena itu, tetapi anak-anak tidak memiliki pengalaman hidup yang kaya, oleh karena itu bahkan detail-detail yang tidak penting adalah penting bagi mereka. Penting untuk memberi anak-anak kebebasan dalam mengekspresikan emosi dan kesempatan untuk bertemu mereka secara langsung. Pendekatan ini akan membantu anak memperoleh pengalaman hidupnya, yang selanjutnya akan melindunginya dari stres.

Dukungan

Perasaan cinta, perawatan dan perlindungan diperlukan untuk anak-anak tidak hanya pada masa bayi, tetapi juga pada usia yang lebih tua. Orang dewasa justru mencari perasaan ini saat membuat keluarga. Anak itu sangat membutuhkan dukungan dari anggota keluarga. Dia harus tahu dan merasakan bahwa dia dicintai dan dihargai meskipun kesulitan dalam mengendalikan emosi. Dalam proses tumbuh dewasa, anak belajar keseluruhan perasaan, termasuk kesedihan dan kemarahan. Dia belajar mengenali dan memahami emosi mereka, sehingga orang tua harus mendukung anak mereka, menjelaskan kepadanya alasan dan makna perasaan yang dia alami.

Otonomi anak

Kemandirian anak sangat penting untuk perkembangannya lebih lanjut tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam semangat moral. Untuk mengembangkan otonomi, Anda perlu menghargai kualitas pribadi anak - gairah untuk modeling atau menggambar, dan tidak diinginkan - keberhasilan dalam matematika, bahasa, olahraga. Anak itu harus diberikan kebijaksanaan yang masuk akal. Kemampuan untuk memilih pakaian atau mainannya sendiri akan membantunya merasa percaya diri dan menegaskan dirinya dalam keluarga. Jika pada suatu saat orang tua membatasi kebebasan memilih anak mereka, maka ada baiknya mendebatkan keputusan mereka dan menjelaskan situasi dengan bahasa yang jelas tanpa ultimatum atau perintah.

Sensitivitas orang tua

Dari puncak pengalaman hidup orang dewasa, tidak selalu jelas bahwa emosi atau masalah anak pada saat tertentu memiliki makna khusus. Ingatan seseorang tidak dapat menyimpan segalanya, jadi orang tua tidak ingat bagaimana perasaan mereka pada usia anak mereka atau dalam situasi yang sama. Tetapi pemahaman tentang pengalaman anak sangat diperlukan. Kepekaan oleh teladan orang tua membantu anak-anak tumbuh menjadi orang yang baik dan responsif, mampu melihat ketidakadilan dari orang lain.

Berkat emosi, anak-anak memperoleh pengalaman hidup mereka sendiri dan belajar membangun hubungan sosial. Orang tua hanya perlu membimbing anak-anak mereka dan menjelaskan bahwa mereka tidak boleh takut pada emosi, karena mereka cepat lulus dan mengajarkan pelajaran mereka, yang membantu mengatasi kesulitan hidup.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Lindungi anak dari Kejahatan - dr Rose Mini psikolog Part 2 (Juli 2024).