Jenis baru stimulasi otak mengurangi depresi pada 70% pasien

Pin
Send
Share
Send

Depresi adalah gangguan mental paling umum di seluruh dunia. Menurut para ahli, di Rusia saja, sekitar 6 juta orang jatuh sakit selama tahun ini. Depresi biasanya diobati dengan obat-obatan dan psikoterapi. Di masa depan, stimulasi otak dalam akan menjadi pilihan pengobatan baru, kata para peneliti.

Jumlah orang dengan depresi terus bertambah

Menurut studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini, jumlah orang dengan depresi telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pasien biasanya menderita depresi yang berkepanjangan, lesu, gelisah, atau gangguan tidur.

Depresi biasanya diobati dengan obat-obatan dan psikoterapi. Namun, orang yang sakit parah bereaksi buruk terhadap obat-obatan dan metode psikoterapi. Ilmuwan Jerman melaporkan opsi perawatan baru - stimulasi magnetik transkranial.

Meredakan atau mengurangi gejala selama bertahun-tahun

Dalam beberapa kasus, penyakit ini sangat serius sehingga pengobatan tidak memiliki efek. Para peneliti sekarang melaporkan bahwa stimulasi otak dalam mungkin menjadi pilihan pengobatan untuk pasien dengan depresi paling parah.

Stimulasi otak dalam meringankan atau bahkan menghilangkan gejala-gejala pasien yang sebelumnya tidak menanggapi bentuk-bentuk perawatan lain.

Para ilmuwan dari Rumah Sakit Universitas Freiburg telah menunjukkan efek positif dalam penelitian yang panjang.

Menurut pernyataan itu, 7 dari 8 pasien yang dirawat menunjukkan peningkatan gejala yang konstan dengan stimulasi terus menerus hingga follow-up 4 tahun. Terapi tetap tidak berubah sepanjang waktu.

Efek samping ringan dapat dihindari dengan menyesuaikan intensitas rangsangan. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Brain Stimulation.

Pendekatan perspektif

Sebagian besar pasien merespons stimulasi otak dalam. Menurut data awal, lebih dari 70% pasien menyingkirkan gejala depresi.

Perawatan lain sering kehilangan efektivitasnya seiring waktu.

Dengan demikian, stimulasi otak yang dalam adalah pendekatan yang menjanjikan bagi orang-orang dengan depresi yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan.

Stimulasi otak dalam adalah teknik yang mudah berdasarkan stimulasi listrik. Ini dapat digunakan untuk memanipulasi area otak yang dipilih secara tepat, sehingga tidak hanya membantu dari depresi, tetapi juga kecemasan.

Efeknya pada pasien dengan depresi berat

Menurut peneliti, 8 sukarelawan dari usia 3 hingga 11 tahun terus menerus menderita depresi berat. Baik terapi kejut listrik maupun psikoterapi tidak membawa manfaat nyata bagi pasien.

Dokter menanamkan elektroda lempeng tipis dan merangsang daerah otak yang terlibat dalam persepsi sukacita. Ini juga memainkan peran penting dalam memotivasi dan menilai kualitas hidup orang.

Efek terapi dievaluasi oleh dokter setiap bulan menggunakan Montgomery Asberg Rating Scale (MARDS). Seperti yang dijelaskan oleh peneliti, kuesioner ini menilai tingkat keparahan sindrom depresi selama 10 pertanyaan.

Ternyata skor MARDS menurun rata-rata dari 30 menjadi 12 poin di bulan pertama, dan bahkan sedikit menjelang akhir penelitian. Skor MARDS 10 untuk mendiagnosis depresi turun di bawah 4.

Pilihan perawatan yang efektif selama beberapa tahun

Pada beberapa pasien, penglihatan kabur atau penglihatan ganda diamati untuk waktu yang singkat. Namun, para ilmuwan mampu menghilangkan efek samping dengan mengurangi intensitas rangsangan tanpa mengurangi efek antidepresan terapi.

Tidak ada perubahan kepribadian, gangguan berpikir, atau efek samping lain yang diamati pada setiap pasien. Kemanjuran dan keamanan terapi akan diselidiki dalam studi lima tahun lain yang melibatkan 50 pasien. Jika pengobatan disetujui, jutaan pasien bisa mendapatkan kesempatan untuk hidup bahagia.


Penelitian baru akan memungkinkan penggunaan terapi di luar depresi. Untuk pasien dengan kecemasan berat, stimulasi otak dalam adalah salah satu opsi perawatan yang mungkin. Menurut penelitian lain, perawatan baru ini mengurangi kecemasan keseluruhan hingga 58%.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Stress, Portrait of a Killer - Full Documentary 2008 (Juli 2024).