Infeksi virus pada anak-anak dapat menyebabkan asma

Pin
Send
Share
Send

Ilmuwan Amerika yang melakukan penelitian pada tikus melaporkan bahwa infeksi virus yang baru lahir “melumpuhkan” bagian dari sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko asma di kemudian hari.

Mereka menemukan bahwa virus pernapasan syncytial (RSV) merampas sel-sel dari sistem kekebalan tubuh dari kemampuan untuk menekan peradangan di saluran udara.

Ketika sesuatu mengiritasi saluran pernapasan pasien asma, mereka berkontraksi, menjadi meradang dan menghasilkan lendir yang terlalu lengket. Semua ini dapat membuat sulit bernafas.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara infeksi paru RSV berulang dan pengembangan asma lebih lanjut.

Satu studi Swedia menemukan bahwa 39% anak-anak yang dirawat karena RSV sudah berusia 18 tahun dengan asma. Dan hanya 9% anak sehat pada usia ini yang terserang asma.

Namun, bagaimana virus melakukan ini, tidak diketahui. Tetapi para peneliti di University of Pittsburgh percaya mereka memiliki penjelasan.

Percobaan tikus mereka menunjukkan bahwa virus melemahkan kemampuan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang disebut sel T pengatur, untuk menekan peradangan.

Peradangan adalah bagian penting dari perang melawan infeksi. Namun, bahan kimia di udara, tungau debu, hewan peliharaan, dan jamur dapat menyebabkan gangguan peradangan pada pasien dengan asma.

Infeksi RSV menyebabkan hilangnya fungsi penghambatan sel T regulator, setelah tikus mengembangkan gejala yang mirip dengan asma.

Para peneliti percaya temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, akan membantu para ilmuwan mengembangkan cara untuk mencegah asma.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Nih Enam Tanda Paru-paru Anda Bermasalah (Mungkin 2024).