Dokter mendesak orang tua untuk menjilat puting bayi sesering mungkin

Pin
Send
Share
Send

Ilmuwan London telah mengembangkan pedoman baru bagi orang tua untuk merawat anak-anak. Secara khusus, mereka menyarankan mereka untuk menjilati puting mereka, untuk memiliki anjing di rumah mereka, untuk memungkinkan anak-anak makan makanan yang jatuh di lantai. Dan semua ini untuk kesehatan seluruh keluarga. Para ilmuwan yakin bahwa keinginan orang tua terhadap kemurnian yang berlebihan, dan terkadang kemandulan, sangat berbahaya, karena akibatnya, sejumlah besar bakteri menguntungkan terbunuh.

Untuk meningkatkan bakteri yang penting bagi tubuh manusia, dokter sering merekomendasikan agar seluruh keluarga bepergian ke luar kota dan mencium sesamanya sesering mungkin. Paradoksnya, anak-anak yang ibunya menjilati putingnya hampir 1/3 lebih kecil kemungkinannya menderita asma dan eksim. Puting yang dijilat oleh ibu menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi bakteri di mulut dan usus bayi, dan ini berhubungan langsung dengan keadaan kekebalan.

Dokter yakin bahwa sering meresepkan antibiotik untuk anak-anak, memungkinkan pengiriman melalui operasi caesar, pemberian susu botol, diet monoton dapat menyebabkan pengurangan jumlah bakteri menguntungkan, yang mengarah pada peningkatan sebanyak 8% orang yang menderita alergi. Sebagai aturan, alergen makanan adalah susu, telur, kacang dan berbagai racun serangga.

Para ilmuwan mengatakan bahwa bakteri membentuk 90% dari tubuh manusia. Mereka mempengaruhi sejumlah besar fungsi: pencernaan, perkembangan otak, keadaan emosi. Peningkatan penderita alergi dibandingkan dengan masa sebelumnya menunjukkan keinginan obsesif orang untuk kemandulan. Dokter yakin bahwa kontak dengan bakteri sangat penting di masa kanak-kanak dan keanekaragaman bakteri memainkan peran kunci. Namun, secara khusus ditetapkan bahwa keinginan untuk kemandulan dan kurangnya kebersihan jauh dari konsep yang sama.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Menikah karena Paksaan Orang Tua - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA (Juli 2024).